Kesulitan melihat email ini? Lihat melalui web

Di era yang semakin digital apa yang harus dikerjakan?

Dari sisi historis hubungan GPIB dan LAI sangat erat dan sudah terjalin lama. GPIB berperan aktif menopang sejak awal mula LAI berdiri. Sinode GPI sebagai induk GPIB pernah mengirim putra-putra terbaiknya yakni Pdt. P. D. Latuihamallo dan Pdt. WJ Rumambi sebagai perintis berdirinya LAI. Pernah juga selama belasan tahun... (Lanjutkan membaca di sini)

“Pendeta dipersiapkan untuk menjadi narasumber yang bisa menjawab membantu jemaat, menjawab persoalan-persoalannya dalam perspektif Firman Allah, dari perspektif lingkungan setempat,”  terang Pdt Henriette Hutabarat-Lebang (Ketua Umum LAI).

Disinilah LAI melihat ada peluang-peluang dengan pengajar di Sekolah-sekolah Teologi sebagai dapur utama. Apa sesungguhnya visi besar LAI dengan sekolah-sekolah Teologi ini?  Yuk, lihat selengkapnya

Sudah menjadi tugas orang tua Kristen untuk membimbing serta mendampingi anak-anaknya kepada pengenalan yang benar akan Tuhan dan segala kuasaNya. Proses pengenalan tersebut dapat dimulai dengan membawa anak-anak kepada Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab. Namun proses tersebut membawa tantangan tersendiri. Seperti apakah tantangan itu? Lalu, apa yang bisa dihasilkan dari salah satu produk LAI ini? Yuk, baca selengkapnya!